Jumat, 20 September 2013

Sejarah Asal Usul Nama Lombok | Cerita Rakyat Suku Sasak Lombok 
- Pulau Lombok luasnya sepertiga dari luas Pulau Sumbawa. Namun, penduduk Nusa Tenggara Barat yang berjumlah lebih dari tiga juta, dua pertiganya tinggal di Pulau Lombok. Hal ini terjadi karena Pulau Lombok lebih subur dari Pulau Sumbawa. Penduduk Pulau Lombok adalah orang Sasak. Mereka sebagian besar memeluk agama Islam.
pulau lombok 
Lombok dan Sasak adalah dua nama yang tidak bisa dipisahkan. Nama Lombok untuk sebutan pulaunya, nama Sasak untuk sebutan suku bangsanya. Lombok berasal dari bahasa Sasak; “lombo,” artinya “lurus”. Sasak sebenarnya berasal dari “sak-sak” yang artinya “perahu bercadik”.
Namun, banyak orang yang salah mengerti. Lombok diartikan “cabe” sehingga ada yang mengartikan pulau Lombok sebagai “pulau pedas”. Padahal cabe dalam bahasa Sasak adalah “sebia” (dibaca “sebie”)
 [ Sejarah Asal Usul Nama Lombok | Cerita Rakyat Suku Sasak Lombok ]
Cerita di bawah ini akan menjelaskan asal usul mengapa disebut Lombok dan Sasak. Nama Lombok dalam berbagai cerita lisan maupun tertulis dalam takepan lontar adalah salah satu nama dari Pulau Lombok. Nama lain yang sering disebut adalah pulau “Meneng” yang berarti “sepi”. Ada yang menyebut “Gumi Sasak”, ada yang menyebut “Gumi (bumi) Selaparang”, sesuai dengan nama salah satu kerajaan yang terkenal di Lombok pada zaman dulu, yaitu kerajaan Selaparang.
  [ Sejarah Asal Usul Nama Lombok | Cerita Rakyat Suku Sasak Lombok ]
Pulau Lombok sejak zaman kerajaan Majapahit sudah terkenal. Hal ini terbukti dengan disebutnya dalam buku Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca. Negarakertagama ditemukan juga di Lombok.
Legenda masyarakat Sasak menceritakan bahwa pada zaman dahulu kala, kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Pramudawardhani yang kawin dengan Rakai Pikatan. Konon sang Permaisuri adalah seorang ahli pemerintahan, sedangkan sang suami ahli peperangan. Kekuasaannya ke barat sampai ke Pulau Sumatra, ke timur sampai ke Pulau Flores. Ketika itulah banyak rakyat Mataram pergi berlayar ke arah timur melalui Laut Jawa menggunakan perahu bercadik.
  [ Sejarah Asal Usul Nama Lombok | Cerita Rakyat Suku Sasak Lombok ]

Kamis, 12 September 2013

asal usul balikpapan





 
kota Balikpapan sebenarnya hanyalah sebuah kotamadya, meski demikian kota Balikpapan lebih ramai ketimbang ibukota Kalimantan Timur yaitu kota Samarinda. Sarana dan prasarana kota Balikpapan lebih lengkap, seperti Bandar udara, pelabuhan dan hotel-hotel bertaraf internasional. Sehingga orang-orang di luar Kalimantan Timur lebih mengenal Balikpapan daripada Samarinda. Kota ini memang lebih dulu dikenal jauh sebelum Samarinda berkembang seperti sekarang.

Balikpapan adalah kota perusahaan minyak bumi, sumber devisa bagi Kalimantan Timur, atau sebuah kota Pertamina sejak tahun 1889. pada saat itu pemerintahan dipimpin Sultan Kutai Kartanegara ke-17, Sulan Am Sulaiman.

Menurut cerita rakyat yang masih hidup di kalangan masyarakat, konon pada tahun 1783 di tanah Pasir sudah berlangsung sistem pemerintahan kerajaan yang teratur, rakyat hidup berkecukupan. Kekuasaan Raja meliputi daerah yang sangat luas sampai kebagian selatan. Daerah itu berupa sebuah teluk yang indah dan mengandung hasil bumi dengan hasil laut yang cukup besar. Masyarakat yang bermukim di sepanjang teluk hidup sebagai petani dan nelayan. Mereka hidup dalam suasana yang damai dan makmur. Sultan yang memerintah pada waktu itu adalah Aji Muhammad. Sebuah nama yang melambangkan kebesaran dan kesucian jiwa pemiliknya.

Aji Muhammad mempunyai seorang putri bernama Aji Tatin. Setelah dewasa, Aji Tatin menikah dengan seorang bangsawan Raja Kutai. Untuk masa depannya, Aji Tatin menuntut warisan kepada ayahnya. Aji Muhammad pun menyerahkan wilayah teluk, saat itu belum menjadi sebuah kota dan belum memiliki nama.

Pada suatu hari, orang-orang kepercayaan Aji Tatin sedang memungut upeti dari rakyat berupa papan dengan menggunakan perahu.

Ketika mereka sedang mendayung perahu menggunakan tanggar (galah) yang disebut tokong, tiba-tiba datanglah angin topan dahsyat.

Perahu Aji Tatin terbalik diterpa badai. Para pendayung berusaha membawa perahu mereka merapat ke pantai, namun tidak berdaya karena diserang topan dan gelombang ganas. Tidak berapa lama, perahu pun terhempas ke sebuah pulau karang. Tokong (galah) pendayung patah dan perahu yang sarat muatan papan itu karam.

Pemimpinnya, Panglima Sendong dan anak buahnya meninggal.

Demikian asal usul nama Balikpapan yang diambil dari peristiwa perahu berisi papan yang terbalik diterpa badai.

Pulau karang penyebab malapetaka itu akhirnya makin besar dan menjadi sebuah pulau yang ditumbuhi pohon-pohon. Pulau itu dinamakan Pulau Tukung sampai sekarang.